, judi online memberikan dampak buruk baik untuk individu itu sendiri, namun juga memberikan dampak kepada masyarakat secara luas. Berikut sederet dampak judi berdasarkan penelitian:
menawarkan atau memberi kesempatan untuk key judi dan menjadikan sebagai mata pencaharian atau turut serta dalam perusahaan perjudian;
dengan sengaja menawarkan atau memberikan kesempatan untuk permainan judi dan menjadikannya sebagai pencarian, atau dengan sengaja turut serta dalam suatu perusahaan untuk itu;
Kisah ketagihan judi: Mantan guru pasang taruhan Rp1 miliar, lalu hilang segalanya dan bangkit kembali
"Kami mengajak masyarakat untuk dapat melaporkan penemuan konten terkait perjudian di ruang electronic melalui kanal-kanal aduan yang tersedia."
Susi mengutip cuitan mengenai bisnis perjudian yang berkembang di Kamboja yang diduga terhubung dengan pengusaha dan politikus dari Indonesia.
Ia tak pantas dijadikan calon suami, karena pejudi tidak mampu menghidupi istrinya (āvāhavivāhakānaṃ apatthito hoti – ‘akkhadhutto ayaṃ purisapuggalo nālaṃ dārabharaṇāyā’ti)
dengan sengaja menawarkan atau memberi kesempatan kepada khalayak umum untuk bermain judi atau dengan sengaja turut serta dalam perusahaan untuk itu, dengan tidak peduli apakah untuk menggunakan kesempatan adanya sesuatu syarat atau dipenuhinya sesuatu tata-cara;
Selain itu, judi online merupakan aktivitas yang ilegal dan melanggar tindak kejahatan dan dapat dipidana.
"Mendistribusikan" adalah mengirimkan dan/atau menyebarkan informasi dan/atau dokumen elektronik kepada banyak orang atau berbagai pihak melalui sistem elektronik.
Dengan hanya bermodalkan telepon pintar dan uang puluhan ribu rupiah mereka menjajal peruntungan. Namun dalam jangka panjang, mereka kecanduan dan berpotensi melakukan tindakan kriminal, kata pengamat sosial.
"Generasi muda harus diberi pemahaman yang jelas bahwa mencari penghasilan dengan cara kerja keras adalah yang terbaik. Tidak ada keuntungan yang bisa didapatkan dari berjudi," ujar Heru.
Menurut tiket5000 Wisnu, praktik perjudian online yang merajalela, sistematis dan masif telah menyebabkan munculnya banyak perilaku kriminal turunan, seperti meningkatnya kasus bunuh diri dan pembunuhan antar anggota keluarga.
Meski pada kenyataannya peluang tersebut amatlah kecil karena keyakinan yang ada hanyalah suatu ilusi yang diperoleh dari evaluasi peluang berdasarkan sesuatu situasi atau kejadian yang tidak menentu dan sangat subyektif.